Sejatinya perbedaan itu adalah warna yang harus dinikmati keindahannya, bukan untuk diejek bentuknya.
Biarlah kita berbeda tapi tujuan kita sama, seperti kita ingin pergi ke sebuah masjid melewati jalan yang berbeda.
Jangan pula saling mengusik, itu sama kalian dengan provokator yang menghendaki perpecahan. Ideologi ada untuk kita pelajari kemudian memilih bukan untuk berlomba mana yang paling benar di antaranya. Jangan dibikin pusing deh, intinya Lakum Dinukum Waliyadin "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku".
Setiap orang punya alasan tersendiri mengapa milih ini, dan mengapa milih itu?
Sekarang coba deh dipikir bersama: pilihan itu adalah privasi, merasa terganggu tidak kalau privasi kalian diikutcampuri orang lain?
Betapa indahnya juga kalau perbedaan itu tidak dipandang sebagai sesuatu yang ekstrim. Saling menghormati sesamanya. Sangat indah.
Alloh Swt berfirman dalam ayatNya (Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 103 )
“Dan
berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan. Lalu Allah mempersatukan hatimu,
sehingga dengan karunianya, kamu menjadi bersaudara, sedangkan (waktu
itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
dari sana. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu
mendapat petunjuk”.
Nah, sudah jelas kan kita itu adalah bersaudara, kalau kita bermusuhan apa bedanya kita di masa sekarang dan masa dahulu ketika masa jahiliyah. Jangan kecewakan beliau Rasululloh S.A.W yang telah berjuang demi tegaknya Islan sebagai Dien kita.
MAri bersholawat bersama untuk beliau Rasululloh:
"Allohumma Solli'ala Muhammad Wa'ala ali Muhammad"
Semoga limpahan Rahmat selalu tercurahkan kepada Rasulloh dan keluarganya. AMIN