Senin, 11 Maret 2013

Proses

Inilah prosesku. Proses di mana aku sangat bersyukur kepada keadaanku ini. Alloh begitu sayang kepadaku. Memperkenalkan aku dengan seseorang yang manjadikanku dekat dengan-Mu. Yahh, Beginilah proses. Tidak serta merta menjadi. Perlahan aku mulai mencari. Mencari seseorang yang menurutku dapat membimbing aku untuk lebih memahami islam. aku dipertemukan dengan seorang Murabbi yang mebimbingku hingga aku menjadi seperti sekarang. Mengerti apa itu aurat? hijab? mahram? dan yang terpenting adalah aku diajarkan untuk mencintai Alloh dan RasulNya. Perjuangan beliau mempertahankan islam, menyebarkan islam. Beliau begitu tegar dan kuat: ludah, darah, luka, cercaan, makian, kelaparan, ancaman sudah menjadi sahabat yang paling dekat untuknya. Beliau adalah sosok yang sangat mencintai umatnya, beliau rela menderita durga asalkan kaumnya bahagia. Subhanalloh, hatinya begitu mulia, beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, beliau membalas kejahatan dengan sebaik-baiknya kebaikan beliau. Pernah ada cerita Rasululloh dengan seorang pengemis: pengemis itu adalah pengemis buta yang selalu menjelek-jelekkan Rasululloh setiap ada orang lewat di depannya, tetapi apa yang dilakukan Rasululloh? beliau memberi makan pengemis itu setiap pagi, beliau memamahkan dulu makanan yang hendak disuapkan kepada pengemis itu, tak ada sedikit pun rasa benci di hati beliau. Subhanalloh. Allohumma Solli 'Ala Muhammad Wa'ala Ali Muhammad. Hingga suatu saat setelah Rasulullah wafat, seorang sahabat bertanya kepada Fatimah, kebiasaan apa yang Rasulullah selalu lakukan? Fatimah menjawab: beliau selalu memberi makan pengemis yang ada di jalan itu. Sahabat pun melakukan kegiatan yang sama seperti beliau, tapi apa kata pengemis itu: "Kau siapa?", "aku ini adalah pemberi makanmu", jawab sahabat."Bukan kau bukan orang itu, dia selalu memamahkan makanan itu sebelum memberikannya kepadaku, kemanakah dia?, "Dia sudah meninggalkan kita, dia adalah Muhammad Rasululloh". pengemis itu kontan meneteskan air matanya. Orang yang selama ini selalu dia jelek-jelekkan ternyata adalah orang yang memberinya makanan setiap pagi. Subhanalloh.

waktu telah memindai setiap langkahku, aku suka dengan aku yang sekarang. Perlahan Alloh membuka setiap jalan yang aku iniginkan Ya, kini aku dilepas oleh murabbi-ku untuk ikut ke dalam tulabi. Subhanalloh. Ini adalah perjuangan yang sesungguhnya. Membina, menjadi uswah. Di balik semua itu, aku agak sedikit minder dan tidak percaya diri. Begitu cepat proses ini, tapi aku bersyukur karena dengan ini akan lebih menguatkan aku untuk lebih kuat dalam dien-ku.

Aku siap untk menjadi kader dakwah. Bismillah dan lillahita'ala. Allohu Akbar





Tidak ada komentar:

Posting Komentar