Jumat, 23 November 2012
SETITIK CATATAN PAGI
Bilamanakah perjalanan ini masih panjang
biarlah aku untuk tetap kokoh
berdiri, dan tegap
bilamanakah penantian ini masih panjang
jadikan aku senantiasa menjadi insan yang sabar
Ya Bari
Engkaulah yang Maha Menjadikan
Ya Alim
Yang Maha Mengetahui
Engkau jauh lebih tahu dari apa yang tidak diketahui
Bila kelak Engkau tepatkan waktu untukku
Bersanding dengannya dalam ridhoMu
dia-lah yang akan membingbingku menuju syurga terindahMu
engkau yang telah ditetapkan Rabbmu untukku
Bimbing aku untuk dapat meneladani umul-umul mukminin
Meneladani Mutiah wanita ahli syurga sebelum kematiannya
Ya Bari
Jadikan cinta kami adalah cinta karenaMu
sehingga lahir mujahid dan mujahidah dari tangan kami karena ridhoMu
Ya Mujib
Engkaulah Yang Maha Mengabulkan. AMIN
Rabu, 21 November 2012
KARENA "ALAY" JADI "4L4Y"

apa itu ALAY?
ALAY adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay". Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja
menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka
dan simbol, atau menyingkat secara berlebihan. Dalam gaya bicara,
mereka berbicara dengan intonasi dan gaya yang berlebihan.
Alay merupakan sekelompok minoritas yang mempunyai karakterisitik unik
di mana penampilan dan bahasa yang mereka gunakan terkadang menyilaukan
mata dan menyakitkan telinga bagi mayoritas yang tidak terbiasa
bersosialisasi dengannya. Biasanya para Alayers (panggilan para Alay)
mempunyai trend busana tersendiri yang dapat menyebar cepat layaknya
wabah virus dikalangan para Alayers yang lain, sehingga menciptakan satu
keseragaman bentuk yang sedikit tidak lazim.
Dari uraian di atas tadi perlu dicatat ada kata-kata "gaya hidup norak atau kampungan", makanya ga usah bangga kalau kamu lancar atau mahir berbahasa alay. Jangan takut kalau dibilang ga gaul. Justru menurut ana, orang yang kayak gitu adalah orang yang tidak mempunyai sopan. Kenapa? karena NGREPOTIN. Jelas ajalah ngrepotin, tiap kali baca sms harus mikir dulu, harus membaca berulang kali kalau nulisnya dicampur pakai angka atau simbol, pusing kan? apalagi kalau nulisnya dibalik dari huruf akhir ke huruf awal kata, SUSAH ...harus belajar ngeja lagi. SANGAT MEMBUANG WAKTU yang harusnya 1 menit baca ini 5 menit baru paham maksudnya.
Sebenarnya kalian dapat tulisan ini dari siapa sih? dari mana asalnya? siapa yang ngajarin, nanti taqlid buta lo, dan ga akan masuk SURGA (hmm, udah jelas dong, kalau di komuniti bahasa alay emang ga ada SURGA). Pada mau kan masuk SURGA, buruan deh benerin bahasanya.
Kalian tahu gak si? kalau bahasa itu merupakan cerminan budaya. Lah terus kalau kalian orang Indonesia menggunakan bahasa "ALAY" apa kata Gorys Keraf, dan ahli bahasa lainnya. Asal tahu aja ni kalian, beliau-beliau para pakar sudah susah-susah membuat penelitian yang tujuannya untuk membenarkan bahasa malah kalian rusak begitu saja, bagaimana kalian mau dihormati, kalian saja tidak mau menghormati.
Kita sudah belajar bahasa lebih dari 10 tahun mulai dari bahasa pertama sampai bahasa kedua (bahasa yang dipelajari) itu semua ada kaidahnya, tidak asal-asalan saja. Bahasa alay sangat merusak citra bangsa dan bahasa Indonesia. Dalam kaidah bahasa yang terdapat di EYD tidak ada aturan yang menyatakan di tengah kata boleh menggunakan huruf besar dan angka. Aturan angka sendiri, aturan huruf juga sendiri (itu terpisah tidak satu kesatuan). Kita ini generasi muda, dan sesuai dengan proporsinya kita adalah penerus bangsa, masa depan bangsa ada di tangan kita. Jangan deh kalian ikut bahasa-bahasa yang kayak gitu, kurang berwibawa, bikin orang ilfill bukan bikin orang bangga. Dan juga kasihan kan? kalau ada orang luar negeri yang berkunjung ke tempat kita terus tanya menggunakan bahasa Indonesia, tapi kita balasnya pakai bahasa alay, judulnya tidak nyambung. Jangan salah lo, bahasa Indonesia diajarkan pula di sekolah-sekolah luar negeri. Apa ga malu kita dengan mereka, kita orang Indonesia ASLI, TULEN, ORISINAL tapi tidak mencintai bahasa sendiri. KAWAN, budaya kita sudah ada yang diklaim oleh negara lain, apakah sekarang kita juga harus kehilangan bahasa Indonesia?
Yook. kita ingat kembali point ketiga sumpah pemuda:
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Siapa lagi yang akan mencintai tubuh kita kalau bukan diri kita sendiri!!!!!
Yook. kita ingat kembali point ketiga sumpah pemuda:
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Siapa lagi yang akan mencintai tubuh kita kalau bukan diri kita sendiri!!!!!
Senin, 19 November 2012
TERNYATA "GALAU"
Wuduwh wuduwh wuduwh, galau ne galau...kritis
Cita-cita ana adalah JANNAH. InsyaAlloh. AMIN.
Dengan menggandeng kedua orangtua ana meniti sirotol mustaqim. AMIN.....yang tipisnya seukuran rambut dibelah tujuh (satu aja udah tipis, masih dibelah tujuh). Yukk, kita merenung bersama
Di sini adalah titik KEGALAUAN ana, kenapa galau?
Bagaimana tidak galau, cita-cita Jannah dan berdampingan dengan beliau putri Rosululloh SAW Fathimah Az-Zahra. AMIN tapi hadits masih 0, hafalan ayat bablas, ma'tsurat hmmmm........
Apa jadinya? ada rasa iri yang mengganjal hati ana, ketika teman ana berkata ke ana dia lagi program tahfidz dan sudah hafal 3 juz. Subhanalloh. Ana selalu iri dengannya. Afwan ya ukht. Tenang ukht, semua aman walaupun iri tetep ga ada gejolak dalam hati ana.....malahan jadi termotivasi biar seperti anti. AMIN, doakan ya ukht.
Lagi-lagi terganggu oleh pikiran aneh, yang jelas sudah diHARAMKAN. Ingat kata umi Juju harus tetap KHUSNUDZON dengan Alloh, jadi ga usah diceritain apa pikiran ana, menjaga ke-KHUSNUDZOnan............
Sebelum kita berimam tanggung jawab masih dengan orang tua, sesudah ada imam kita beralih tangan. Nah, di sinilah: Apakah nanti kita mendapat imam yang mampu membawa kita ke Jannah atau sebaliknya. Na'udzubillah.
Harapan semua muslimah tidak terkecuali ana adalah memiliki imam yang jempolan deh, Cakep segala sesuatunya...biar lurus jalan kita mencapai Jannah.
Ada kalimat yang mengatakan, "Pendamping kita kelak adalah cerminan dari diri kita" apa yang melekat pada diri kita, itulah yang akan kita temui besok. Dan juga janji Alloh "Laki-laki baik hanya diperuntukkan untuk wanita baik-baik, begitu pula sebaliknya".......
Jelas kan, tidak ada keraguan di dalamnya. Hmm, ana masih galau juga....pikiran ana mengompori diri ana untuk cepet nikah, alasannya sih biar ada yang ngebimbing yang sekaligus jalan ke surga. AMIN
Tapi masalahnyee yeee, ana kepingin tuh nikah tapi ana belum siap dengan segala sesuatunya. Mengapa ana kepingin nikah? karena ana pingin ada yang ngebimbing untuk surga ana, untuk segala sesuatunya juga, tapi di sisi lain ana belum siap untuk berumah tangga. Adanya seseorang di samping yang sejalan tambah menguatkan hati ana juga. Soalnya ni ana sering down dikala sendiri. Padahal antuma tahu sendiri kan kalau liqo itu seminggu sekali, kalau sehabis liqo mah iyaa, SEMANGAT PWOLL, tapi pas udah 3 hari dst. penuh dengan perjuangan. Yah....kita memang harus berjuang, bagaimanapun kondisinya, harus istiqomah. Ini sepenggal nasihat yang disampaikan teteh saat ana sedang down. Dihayati yaaa:
Ingatlah!
Alloh tidak pernah menjajikan bahwa langit selalu biru,
bunga selalu mekar,
dan mentari selalu bersinar.
Tapi ketahuilah bahwa Alloh selalu memberi pelangi di setiap badai,
senyum di setiap air mata,
hikmah di setiap cobaan,
dan jawaban di setiap doa,
JANGAN PERNAH MENYERAH, TERUSLAH BERJUANG: ISTIQOMAH
Minggu, 18 November 2012
Coret-coret
Sedikit berbagi cerita yeee:
Sekitar seminggu yang lalu kejadianya, tanggal 07 November 2012. Cuaca waktu itu mendung, udah sempat hujan si sebelumnya. Waktu itu ana ada kuliah, dengan cuaca yang seperti itu ana sedikit bimbang: antara ke kampus pake motor atau pake bis umum? Walhasil ana tanyain ke umi, kata umi si mendingan naik bis aja (jelaslah umi bilang begitu, orang dari dulu beliau senangnya minta ampun kalau ana naik bis umum, LEBIH AMAN KATANYA), tapi kata ana si enggak, senggol sana, senggol sini, masa iya ana harus pakai kaos tangan. (Cieee, si neng jadi akhwat ne ceritanye). InsyaAlloh. AMIN.
Bener-bener berkah ramadhan, terima kasih ana ucapkan untuk semua pihak terkait yang telah membantu ana dalam peng-akhwatan diri. Gara-gara antum ana jadi seperti sekarang. Haturnuhun nyak nasihatnya. jazakallahu khairan.
Opps, kok jadi OOT yak (Out OF Topic). Lanjut deh yak..............
Hmm, karena harus birrul walidain, ana nurut nasihat umi, jadilah ana naik bis.
seeeeeettt, pas nungguin bisnya ga usah diceritain yak, langsung ajah ke TKP.
Ana udah duduk di dalam bis, satu hal yang paling ana takutin pas mau naik bis adalah jeng jeng jeng____kalau bis ntu kan tempat duduknya berdua dan bertiga. Nahhh, ana takut nanti pas dapat tempat duduk sebelah ana adalah ikhwan, nah loo, gimana tu? Alhamdulillah, kekhawatiran ana tidak terealisasi, ana dapat tempat duduk bareng akhwat. Plos Nong, rasanya....LEGAAAAAAAAAAAA (sambil mendesah ya bacanya, biar mendrama sedikit). ho ho
Lanjut cerita nee, ana lagi seneng-senengnya baca bukunya ustadz Salim A fillah, si ustadz ganteng, he he " Assalamualaikum ustadz". Ana bawa tu buku buat bacaan di bis, daripada ana melamun, atau menghayal, udah pada tahu kan kalau Alloh tidak suka dengan orang yang panjang angan-angan alias suka berkhayal, makanya harus jaga pikiran, diikat pikirannya, biar ga pada terbang. Solusi lainnya adalah agar pikiran kita tidak kosong, kata murobbi ana dengan berdzikir (selalu mengingat Alloh) karena syetan itu bisa masuk dari sudut mana saja, lewat lubang terkecil dalam tubuh antuma pun bisa, (Hayoooh-hayoooh, buruan tutup lubangnya). Eitsss, jangan hanya lubang yang ditutup, lebih akhsan kalau auratnya ditutup rapat-rapat, biar ga dijelalatin sama ikhwan KTP, he he.....biar ga jadi sumber nafsu juga karena tidak memungkiri, memang benar wanita itu adalah sumbernya nafsu. Makanya kenapa perempuan itu harus menutup rapat tubuhnya dengan kain, tapi kain yang longgar loh ya, bukan yang mefeeetttt. Tapi juga bukan berarti ikhwannya bebas, TIDAK BISA....para ikhwan juga diperintahkan untuk menjaga pandangannya, antum-antum punya mata harus dijaga...nunduk ke bawah kalau lihat akhwat biar syetannya ga ikut campur.
Lanjutin lagi yeee..................
Ana sudah duduk di posisi aman, dibilang aman enggak juga si karena posisinya di pinggir. Ana lihat sebelah ana, ting tong seorang ummahat yang pakai niqob (tau kan yee niqob). Niqob itu adalah cadar, yang kata Ustadz Salim dalam bukunya NPSP, bagi yang belum tau ni gambar bukunya:
...cadar itu adalah sunnah yang disukai. Ana ga berani lihat tu ummahat, karena sekali lagi takut ngrasani walaupun hanya di dalam hati, mending ana ga lihat deh. Ana mulai membaca buku yang ana bawa, lembar demi lembar...kepala ana mulai terasa pusing (maklum yee, ana mabuk darat, laut dan udara) ha ha, maklum anak desa.
Teeet, ummahat tadi sama suaminya. Mereka turun di terminal Prembun. Tanpa ana duga dan nyana si ummahat tadi sebelum turun terlebih dulu dia menyapa ana, begini bunyinya: "Mari mba, Assalamualaikum". Subhanalloh, sontak ana kaget, seneng (senyum-senyum sendiri di bis) karena ulah si ummahat ngasih salam ke ana, padahal kita ga saling kenal. Itulah indahnya islam walaupun tidak kenal, tapi islam mengenalkan kita, hadits mengatakan:"Almuslimu akhul muslim", artinya Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Tuuuuu, pahami haditsnyee yeee.....
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, untuk seluruh umat muslim kita ini saudara meeennn, jangan kaliann bercerai berai, mau ajeee luuu di kompori sama yahudi. Kalau dituruti mah, ga bakal ada selesainya. Kita tahu kan dari zaman Rosululloh Yahudi tidak pernah pro dengan islam, jadi sampai kapan pun Yahudi akan tetap membuat umat muslim pecah. Buat Yahudi nyengir getir dengan mempererat tangan, dan genggaman. INGATTT YEEE!!!! SESAMA MUSLIM NTU SAUDARA.
Sekian dulu, CAU CAU
Langganan:
Postingan (Atom)