Senin, 19 November 2012

TERNYATA "GALAU"

Wuduwh wuduwh wuduwh, galau ne galau...kritis

Cita-cita ana adalah JANNAH. InsyaAlloh. AMIN.
Dengan menggandeng kedua orangtua ana meniti sirotol mustaqim. AMIN.....yang tipisnya seukuran rambut dibelah tujuh (satu aja udah tipis, masih dibelah tujuh). Yukk, kita merenung bersama

Di sini adalah titik KEGALAUAN ana, kenapa galau?
Bagaimana tidak galau, cita-cita Jannah dan berdampingan dengan beliau putri Rosululloh SAW Fathimah Az-Zahra. AMIN tapi hadits masih 0, hafalan ayat bablas, ma'tsurat hmmmm........
Apa jadinya? ada rasa iri yang mengganjal hati ana, ketika teman ana berkata ke ana dia lagi program tahfidz dan sudah hafal 3 juz. Subhanalloh. Ana selalu iri dengannya. Afwan ya ukht. Tenang ukht, semua aman walaupun iri tetep ga ada gejolak dalam hati ana.....malahan jadi termotivasi biar seperti anti. AMIN, doakan ya ukht.
Lagi-lagi terganggu oleh pikiran aneh, yang jelas sudah diHARAMKAN. Ingat kata umi Juju harus tetap KHUSNUDZON dengan Alloh, jadi ga usah diceritain apa pikiran ana, menjaga ke-KHUSNUDZOnan............
Sebelum kita berimam tanggung jawab masih dengan orang tua, sesudah ada imam kita beralih tangan. Nah, di sinilah: Apakah nanti kita mendapat imam yang mampu membawa kita ke Jannah atau sebaliknya. Na'udzubillah.
Harapan semua muslimah tidak terkecuali ana adalah memiliki imam yang jempolan deh, Cakep segala sesuatunya...biar lurus jalan kita mencapai Jannah.
Ada kalimat yang mengatakan, "Pendamping kita kelak adalah cerminan dari diri kita" apa yang melekat pada diri kita, itulah yang akan kita temui besok. Dan juga janji Alloh "Laki-laki baik hanya diperuntukkan untuk wanita baik-baik, begitu pula sebaliknya".......
Jelas kan, tidak ada keraguan di dalamnya. Hmm, ana masih galau juga....pikiran ana mengompori diri ana untuk cepet nikah, alasannya sih biar ada yang ngebimbing yang sekaligus jalan ke surga. AMIN
Tapi masalahnyee yeee, ana kepingin tuh nikah tapi ana belum siap dengan segala sesuatunya. Mengapa ana kepingin nikah? karena ana pingin ada yang ngebimbing untuk surga ana, untuk segala sesuatunya juga, tapi di sisi lain ana belum siap untuk berumah tangga. Adanya seseorang di samping yang sejalan tambah menguatkan hati ana juga. Soalnya ni ana sering down dikala sendiri. Padahal antuma tahu sendiri kan kalau liqo itu seminggu sekali, kalau sehabis liqo mah iyaa, SEMANGAT PWOLL, tapi pas udah 3 hari dst. penuh dengan perjuangan. Yah....kita memang harus berjuang, bagaimanapun kondisinya, harus istiqomah. Ini sepenggal nasihat yang disampaikan teteh saat ana sedang down. Dihayati yaaa:

Ingatlah!
Alloh tidak pernah menjajikan bahwa langit selalu biru, 
bunga selalu mekar,
dan mentari selalu bersinar.
Tapi ketahuilah bahwa Alloh selalu memberi pelangi di setiap badai,
senyum di setiap air mata,
hikmah di setiap cobaan,
dan jawaban di setiap doa,
JANGAN PERNAH MENYERAH, TERUSLAH BERJUANG: ISTIQOMAH



Tidak ada komentar:

Posting Komentar